Deepavali Perayaan Cahaya Kemenangan Kebaikan atas Kegelapan
Deepavali, atau sering disebut Diwali, adalah salah satu festival paling penting dalam agama Hindu yang dirayakan oleh jutaan umat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Perayaan ini dikenal sebagai “Festival Cahaya”, yang melambangkan kemenangan kebaikan atas kejahatan dan terangnya pengetahuan atas kegelapan kebodohan.
Makna dan Filosofi Deepavali
Secara harfiah, kata Deepavali berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu Deepa (cahaya atau lampu) dan Avali (barisan). Jadi, Deepavali berarti “barisan cahaya”. Filosofi di balik perayaan ini sangat dalam — cahaya diyakini sebagai simbol kehadiran Tuhan dan penuntun manusia menuju kebenaran.
Dalam kepercayaan Hindu, Deepavali juga menandai kemenangan Dewa Rama atas Rahwana, sebagaimana diceritakan dalam epos Ramayana. Saat Rama kembali ke kerajaannya di Ayodhya setelah mengalahkan Rahwana, masyarakat menyalakan deretan lampu minyak untuk menyambutnya. Tradisi inilah yang kemudian menjadi cikal bakal perayaan Deepavali.
Selain itu, bagi sebagian umat Hindu, Deepavali juga diperingati sebagai hari Dewi Lakshmi, dewi kemakmuran dan keberuntungan. Oleh karena itu, perayaan ini juga dianggap sebagai momen memohon berkah dan keberlimpahan dalam kehidupan.
Tradisi dan Perayaan Deepavali

Setiap wilayah memiliki cara tersendiri untuk merayakan Deepavali, tetapi ada beberapa tradisi umum yang selalu hadir dalam perayaan ini:
- Menyalakan Lampu dan Lilin (Diyas)
Rumah-rumah dihiasi dengan barisan lampu minyak dan lilin kecil. Cahaya dari lampu ini dipercaya dapat mengusir kegelapan dan menghadirkan keberuntungan. - Membersihkan dan Menghias Rumah
Sebelum hari raya tiba, umat Hindu biasanya membersihkan rumah secara menyeluruh sebagai simbol penyucian diri dan lingkungan. Rumah juga dihias dengan warna-warni, bunga, dan Rangoli — pola indah di lantai dari tepung beras berwarna atau bunga. - Beribadah dan Persembahan kepada Dewa-Dewi
Umat Hindu melakukan doa dan persembahan kepada Dewa Ganesha (dewa kebijaksanaan) dan Dewi Lakshmi untuk memohon kebahagiaan, kemakmuran, dan keselamatan keluarga. - Silaturahmi dan Berbagi Makanan
Deepavali juga menjadi waktu untuk mempererat hubungan keluarga dan sosial. Umat berbagi aneka makanan manis seperti laddu, barfi, dan jalebi kepada kerabat serta tetangga sebagai wujud kebersamaan. - Kembang Api dan Perayaan di Malam Hari
Malam Deepavali selalu meriah dengan pesta kembang api dan suasana penuh sukacita. Langit malam yang dihiasi cahaya menjadi simbol kemenangan terang atas gelap.
Deepavali di Indonesia
Di Indonesia, perayaan Deepavali terutama dilakukan oleh umat Hindu keturunan India dan Tamil, seperti di Medan (Sumatera Utara), Jakarta, dan beberapa daerah lain. Di Medan, misalnya, suasana Deepavali sangat terasa di kawasan Kampung Madras yang dipenuhi lampu warna-warni, musik India, serta aroma manisan dan dupa khas perayaan ini.
Bahkan, di beberapa sekolah dan komunitas Hindu, Deepavali dijadikan momen edukatif untuk mengenalkan nilai-nilai toleransi, cinta kasih, dan kebersamaan lintas agama dan budaya.
Pesan dan Nilai dari Deepavali

Lebih dari sekadar perayaan keagamaan, Deepavali mengajarkan pesan universal tentang kehidupan:
- Menyebarkan cahaya dalam kegelapan.
- Menyingkirkan sifat egois dan kebencian.
- Memupuk cinta kasih, perdamaian, dan kemakmuran bersama.
Deepavali mengingatkan kita bahwa setiap manusia memiliki cahaya di dalam dirinya, dan tugas kita adalah menjaga agar cahaya itu tetap bersinar di tengah berbagai tantangan hidup.
Kesimpulan
Deepavali bukan hanya perayaan yang indah dan penuh warna, tetapi juga momen refleksi spiritual tentang pentingnya kebaikan, pengetahuan, dan kedamaian. Di tengah dunia yang penuh gejolak, semangat Deepavali mengajak kita semua untuk terus menyalakan cahaya kebenaran dalam diri dan lingkungan sekitar.
Festival ini membuktikan bahwa secercah cahaya kecil pun mampu mengusir kegelapan — seperti kebaikan yang selalu menang atas kejahatan.
