Kerupuk Melarat Khas Cirebon Kuliner Rakyat dengan Sejarah Panjang

Sejarah Asal Usul Kerupuk Melarat
Kerupuk melarat merupakan camilan khas Cirebon yang sudah dikenal sejak puluhan tahun lalu. Nama “mlarat” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti miskin atau sederhana. Bukan sembarang julukan, kerupuk melarat tercipta dari ide cerdas masyarakat sederhana yang kala itu tak mampu membeli minyak goreng, yang dianggap barang mahal. Sebagai alternatif, mereka pun menggoreng kerupuk dengan pasir panas bukan dengan minyak, melainkan memakai pasir panas yang sudah melalui proses pembersihan. Cara tradisional ini menjadikan kerupuk tetap renyah tanpa memerlukan minyak. Dari keterbatasan inilah lahir sebuah warisan kuliner yang kemudian dikenal sebagai kerupuk melarat. Kini, meski namanya sederhana, kerupuk ini justru menjadi salah satu ikon kuliner Cirebon yang melegenda.
Proses Pembuatan yang Unik

Kerupuk melarat dibuat dari bahan dasar tepung tapioka yang dicampur dengan bumbu sederhana seperti garam dan bawang putih. Adonan yang dihasilkan kemudian dibentuk pipih, dijemur hingga kering, dan diberi warna cerah seperti merah, kuning, hijau, ungu, dan putih.Justru warna-warni itulah yang memberi daya tarik tersendiri pada kerupuk melarat dan membedakannya dari jenis kerupuk lain.
Keunikan paling menonjol terletak pada proses penggorengannya. Jika kerupuk lain umumnya digoreng dengan minyak, kerupuk melarat justru dimasak dengan pasir panas. Pasir yang digunakan bukan sembarangan, melainkan pasir khusus yang sudah dibersihkan sehingga higienis dan aman untuk digunakan. Proses ini membuat kerupuk mengembang sempurna, bertekstur renyah, dan tidak berminyak.
Filosofi di Balik Kerupuk Melarat
Bukan sekadar panganan ringan, kerupuk melarat merepresentasikan simbol kehidupan dengan filosofi mendalam. Warna-warni kerupuk melambangkan keceriaan dan keberagaman masyarakat Cirebon. Dari sebuah kondisi serba kekurangan, masyarakat justru mampu menciptakan kuliner yang kini menjadi kebanggaan daerah.
Kesederhanaan yang tercermin dalam kerupuk melarat justru menyimpan nilai kehidupan yang dalam. Filosofi inilah yang membuat kerupuk melarat bertahan bukan hanya sebagai makanan ringan, tetapi juga sebagai simbol kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Kerupuk Melarat dalam Kuliner Cirebon
Cirebon terkenal dengan kulinernya yang khas, seperti nasi jamblang, empal gentong, hingga tahu gejrot. Hampir semua hidangan tersebut terasa lebih lengkap jika disajikan bersama kerupuk melarat. Sensasi renyah dari kerupuk mampu menambah kenikmatan setiap hidangan.
Misalnya, nasi jamblang yang dibungkus daun jati terasa semakin nikmat dengan tambahan kerupuk melarat. Begitu pula dengan nasi lengko yang sederhana, kehadiran kerupuk membuatnya lebih istimewa. Tidak heran jika banyak rumah makan di Cirebon selalu menyediakan kerupuk melarat sebagai pelengkap menu mereka.
Selain menjadi teman makan, kerupuk melarat juga kerap dijadikan oleh-oleh khas. Oleh-oleh favorit wisatawan saat berkunjung ke Cirebon adalah kerupuk melarat, karena selain renyah dan khas, harganya pun ramah di dompet..
Eksistensi dan Potensi Ekonomi
Meski zaman terus berubah dan camilan modern semakin banyak bermunculan, kerupuk melarat tetap bertahan. Para pengrajin lokal di Cirebon masih memproduksi kerupuk ini dengan cara tradisional. Bahkan, sebagian pelaku usaha kini mulai berinovasi dengan mengemas kerupuk melarat dalam bentuk modern, dengan kemasan plastik menarik agar lebih diminati konsumen.
Kerupuk melarat juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai produk unggulan UMKM. Tren makanan sehat tanpa minyak menjadikan kerupuk ini kembali populer di kalangan masyarakat. Jika dikelola dengan baik, kerupuk melarat bukan hanya bisa bertahan di pasar lokal, tetapi juga berpeluang menembus pasar nasional bahkan internasional.
Peran Pengrajin dalam Melestarikan Tradisi

Keberadaan kerupuk melarat tidak lepas dari tangan-tangan terampil para pengrajin lokal. Mereka masih mempertahankan cara tradisional mulai dari menjemur kerupuk hingga proses penggorengan dengan pasir panas. Bagi mereka, menjaga tradisi ini adalah bentuk penghormatan terhadap warisan leluhur sekaligus sumber mata pencaharian.
Meski tantangan semakin besar dengan adanya produk modern, semangat para pengrajin tidak surut. Mereka percaya bahwa kerupuk melarat akan selalu memiliki tempat di hati masyarakat, apalagi karena nilai sejarah dan filosofinya yang tidak bisa tergantikan oleh camilan lain.
Penutup
Kerupuk melarat khas Cirebon bukan hanya sekedar makanan ringan. Ia adalah warisan budaya yang lahir dari keterbatasan, tumbuh bersama masyarakat, dan kini menjadi identitas kuliner daerah. Berbekal proses pembuatan yang khas, makna filosofis, dan kerenyahan istimewa, kerupuk melarat mampu bertahan lintas generasi.
Bagi masyarakat Cirebon, kerupuk melarat adalah simbol kreativitas dan kesederhanaan yang membawa kebanggaan. Bagi wisatawan, kerupuk ini adalah oleh-oleh wajib yang selalu mengingatkan pada kekayaan kuliner Nusantara. Setiap gigitan bukan hanya menyajikan rasa gurih dan renyah, tetapi juga menyimpan cerita panjang tentang perjuangan, inovasi, dan kearifan lokal.